Wednesday, December 14, 2011

Caci maki,
pukulan demi hantaman,
datang bertubi-tubi
teriakan,
cemooh
hardikan dalam kemarahan terluapkan....

Bebas, lepas,
bagai negeri tak beradab
Manusia tak lebih hina dari binatang
dan lebih hina lagi yang melakukan
Tatkala aparatur negara,
bersama mereka-mereka
yang katanya pengayom dan pelayan masyarakat
dalam seragam berlaraskan senjata,
menyaksikan kejadian kebiadaban
berbaur dengan kaum barbar

Hina….
Sungguh hina!!!
Manusia dalam balutan iblis neraka
Atau IBLIS BERPARAS MANUSIA

Bak lagu genjer-genjer diperdengarkan....
Kata-kata tak bertuan
dan budaya tanpa pri kemanusiaan
Darah mengucur segar
raungan dianggap hanya sebuah kenikmatan,kata mereka

Mereka seperti iblis atau iblis jadi manusia
Apa yang ditabur kini , akan dituai kelak

Semoga darah yang mengalir,
Dan jeritan dalam erangan gaduh
Terbayarkan kelak
Dengan kertakan gigi dalam rintihan neraka
Para pelaku yang hina,
Lebih hina dari yang dihinakan


















Puisi ini dipersembahkan untuk korban HAK ASAZI MANUSIA
Dalam tayangan yang disertakan ini,betapa bejatnya aparatur negara
Karena terdengar jelas,teriakan kata-kata Pak Lurah! Yang artinya beliau ada ditempat kejadian. Dan untuk mereka yang katanya pelayan dan pengayom masyarakat, menenteng senjata, penegak keadilan, melihat dan menonton hukum rimba dijalankan di negeri hukum INDONESIA.
Negeri yang katanya punya jiwa ramah tamah.
Sungguh ironis dan mengenaskan!!!

Negeri KAUM BARBAR, atau NEGERI TAK BERTUHAN!


BY :




14 November 2011

0 comments:

Post a Comment