Monday, January 11, 2010

Banyak orang yang sering menunda-nunda rencananya. Dan banyak alasan bisa melatarbelakanginya, baik itu menunggu saat yang tepat, atau merasa kurang mantap. Namun procrastination atau menunda-nunda adalah salah satu gejala yang cenderung merugikan.

Sebab saya pun adalah orang yang senang menunda-nunda pekerjaan. Seringkali saya baru akan memulai mengerjakan tugas diakhir batas tenggat waktu. Sebab rasa-rasanya saya baru dapat berpikir jernih ketika under preasure mengejar deadline. Memang sepertinya tidak ada masalah dengan menunda-nunda sebab toh pada akhirnya tugas selesai juga.
Kadang-kadang menunda-nunda sesuatu itu dapat menjadi hal yang positif. Sebab sesuatu yang akan berakibat buruk menjadi tertunda pula.
Sebagai contoh: saya mencintai seorang perempuan yg sangat saya kagumi, akan tetapi rasa-rasanya saya tidak dapat berbuat apa-apasebagai berikut jika saya menyampaikannya bahwa saya sayang dia mungkin dia akan menjawab: maaf saya telah punya pacar! AAA TIIDAAAK! Lebih baik saya tunda-tunda sampai situasi aman dan terkendali istilah ABRI-nyamah. Tetapi tidak semua penundaan membawa maslahat malah seringkali banyak mudharatnya.
Akan tetapi mengapa manusia sering menunda-nunda sesuatu?
Mari kita lihat pendapat psikolog Dr. Lenora M. Yuen, dari California University.
Perfeksionis
Pefeksionis adalah salah-satu penyebab utama penundaan, yaitu sikap yang disebabkan oleh pikiran yang tidak realistis. Dosen saya bercerita tentang seorang mahasiswa yang belum juga menyelesaikan sekripsinya selama 1 tahun. “Padahal dia itu telah mempunyai segudang catatan, tetapi itu tidak akan membuatnya lebih baik,” sebab menurut dosen saya. “Itu terlalu banyak, lebih dari yang dia butuhkan.”
Takut Salah
Penundaan sering kali datang dari ketakutan, lebih tepatnya rasa takut salah. Orang yang seperti ini tidak akan pernah mengetahui kemampuan mereka yang sesungguhnya karena sifatnya yang sering menunda-nunda sesuatu.
Cepat Frustasi
Setiap manusia pada umumnya dapat memahami betapa menyenangkannya dapat menyelesaikan tugas. Tetapi memikirkan pekerjaan bisa sangat tidak tertahankan. Sehingga berakhir tanpa tindakan dan malah Frustasi.
Pemarah
Beberapa orang seringkali menunda-nunda sesuatu ketika mereka marah kepada orang lain (atau lembaga yang bersangkutan). Orang sering marah apabila memilki terlalu banyak hal yang harus dikerjakan, sehingga menunda-nunda adalah jalan untuk mengatakan, “Ini terlalu banyak.”
Tidak Dapat Mengatakan Tidak
Ketika teman mengatakan “Main yu?” maka seorang procrastinatior cenderung untuk tdk bisa mengetakan tidak. Atau mereka mengalami kesulitan untuk mengatakan: “Jika saya main nanti skripsi saya tertunda…” (Oh no. belagu bgt.)
Lebih Senang Bekerja Dalam Tekanan
Orang seperti ini biasanya mengaku akan lebih baik bekerja di dalam tekanan, atau mereka lebih menyukai saat-saat akhir. Namun hal ini bisa manjadikan banyak masalah. (Efek dari interaksi kita dengan orang lain)
Tidak Memiliki Batas Waktu
Ketika kita berkerja tanpa batas waktu, kita bisa mengatakan pada diri kita sendiri “Nanti ajalah dipikir dulu caranya.” Maka mungkin kita tidak akan pernah dapat menyelesaikannya dengan cara hanya memikirkannya.
Memiliki Hal Kecil yang Harus Dilakukan
Hal-hal kecil merupakan penyebab banyaknya penundaan. Hal itu membuat kita sulit bekerja.
Maka apa yang harus dilakukan?
Mengindentifikasi Masalah
Jika Anda seorang procrastinator atau takut akan salah. Maka temukanlah pola kenapa Anda menunda-nunda suatu pekerjaan. Sehingga Anda dapat mengungkap pekerjaan apa yang selalu Anda tunda. Atau memerlukan keterampilan baru (penguasaan materi) guna terbebas dari rasa takut. Atau Anda dapat tidak mengambil pekerjaan yang dapat membuat Anda marah jika mengerjakannya. (Tapi skripasimah wajib!)
Membuat Komitmen
Buatlah komitmen untuk berubah. (Siap. Grak.)
Atur Waktu Memulai
Jika kebanyakan orang menandai batas akhir waktu skripsi. Maka bagi seorang procrastinator menjadwalkan waktu untuk memulai sesuatu sangatlah penting. Hal ini berguna untuk mengetahui lama (atau pendeknya) waktu yang diperlukan untuk menyusun skripsi. Agar tdk berlarut-larut. (Sip lah!)
Menjadwalkan Batas Akhir Kerja
Buatlah potongan ditengah jadwal yang panjang dlm menyelesaikan tugas Anda, misal: enam bulan untuk menyelesaikan skripsi Anda; satu hari khusus untuk main PS! (Yes.)
Mengatur Jadwal
Atur secara teliti berapa waktu yang diperlukan setiap harinya untuk mengerjakan skripsi. Tuliskan janji di kalendar Anda. Lakukan apa yang telah Anda janjikan guna memberikan rasa berhasil terhadap Anda.
Hentikan Pekerjaan Besar Guna Melakukan Hal Kecil
Jika tujuan Anda menyusun sebuah skripsi, maka jangan berfikir harus menyelesaikan 200 halaman, akan tetapi paragraf demi paragraf, satu kata setiap kali.
Berpikir Terlebih Dahulu
Jika Anda memiliki prioritas hal penting dan hal sepele untuk dikerjakan. Maka kerjakanlah hal-hal yang dianggap sepele terlebih dahulu, guna selanjutnya hanya mengerjakan hal yang penting dan mengesampingkan yang sepele. Save file skripsi Anda jika terasa lelah, atau matikan komputer, atau diamlah jika jika tidak ada hal yang lebih baik untuk dikerjakan.
Kerjakan Hal yang Terburuk Terlebih Dahulu
Buatlah jadwal mingguan pertama Anda untuk mengerjakan hal yang paling dibenci oleh Anda. Sehingga akan terlihat lebih mudah selanjutnya. (Siap grak!)
Perbaiki Lingkungan Anda
Buatlah sesuatu yang membosankan terasa lebih menyenangkan. Misalanya dengan memutar musik atau mengundang teman untuk berdiskusi dan berkerjasama. Musik dan percakapan dapat membantu memudahkan pekerjaan Anda, namun demikian akan sedikit memperlambat kinarja Anda. Atau pergilah ke tempat yang sunyi.
Berikan Diri Anda Hadiah
Berikan diri Anda hadiah bagaimanapun jalannya. Si Unyil mengaku hanya karena ia akan menghadiahi dirinya sendiri ia dapat menyelesaikan skripsi sarjananya dengan makanan favoritnya setiap kali ia menyelesaikan beberapa paragraf. (Yes lintuh atuh uy!)
Berkelompok dan Minta Dukungan Teman
Beritahu teman-temanmu apa yang menjadi tujuanmu. Hal ini akan menjadi tekanan yang positif dan dengan berkelompok Anda mungkin akan mendapat bantuan.
Menjaga dan Mencatat Setiap Saat yang Tepat
Catat berapa banyak waktu yang dihabiskan selama Anda melakukan penundaan, berapa banyak Anda menelepon, berapa kali Anda duduk di pertemuan. Dengan demikian Anda dapat melihat berapa banyak waktu yang telah Anda habiskan untuk hal-hal yang kurang berguna.
Buatlah permainan guna mengalahkan sifat menunda-nunda. Biasakan diri Anda untuk tidak hanya memandang hasil akhir tetapi lebih pada sebuah proses keberhasilan kecil yang berturut-turut. Ini adalah ringkasan guna menolong Anda untuk mengalahkan sifat menunda-nunda:
1. Menyatakan tujuan.
2. Atur waktu yang rasional untuk menyelesaikannya.
3. Beri tanda deadline di jadwal Anda.
4. Temukan seseorang yang dapat memberikanmu saran dan motifasi.
5. Berjanjilah pada diri sendiri untuk memberikan hadiah setiap kali Anda menyelesaikan tiap bagian selama proses pengerjaan.
Maka kapan Anda akan memulai skripsi?

0 comments:

Post a Comment