Monday, February 22, 2010

Ketika kutahu kau dua
Dan bukan lagi satu,
Aku diam, dan merenung diri
...
Kaku
Membisu
Dan terpaku

Ketika Kutahu
Bahwa langit berbintang
Dan tidak lagi sepi,....
Akupun terdiam
Kaku
Membisu
Dan me-layu

Ketika kutahu bahwa laut berombak
Tinggi menghantam karam
Aku diam, dan terpana – takjub


Ketika kutahu bahwa aku terbangun
Dan tidak lagi merasa
Aku diam, ternyata mimpi

Tidak cukup waktuku
Untuk terus mengharap pelangi
Tidak cukup lamunanku
Untuk terus berharap pasti

Dunia tak hanya sepanjang mata memandang
Dan jagat raya tak hanya bintang bertabur
Agung dan tiada berbatas
Dalam dan tiada terselami

Berat kaki ini untuk melangkah, tapak - lunglai
Karena pasak erat menancap, dalam - karam
Tapi waktu tak diam -henti
Dan deru anginpun memaksaku pergi

Hidup tak hanya sampai disini
Berjalan- bergerak pasti
Menanti, mengharap lalu mati
Dan akhirnya kosong tak berbekas lagi

Untuk itu !!!
cukup sudah kali ini

Bangkit atau Mati
Tinggal atau Pergi
Diam atau Beraksi
Itu terserah aku-kini

Maju dan menerjang?

Diam tak beranjak?
Berlari kemudian berhenti?
Atau pergi dan tak akan kembali?

Itulah,
Aku – Hari ini.







Februari 22nd -2010
Sebuah puisi bebas lepas
Lamunan  dan sekedar ilusi
Itulah puisiku,..
Aku hari ini

0 comments:

Post a Comment