Monday, February 15, 2010

Setitik embun menetes basahi bumi
Berartikah untuk hamparan seluas jagat raya?

Kala sebuah rupa menjelma
Berartikah untuk bumi dan kepadatannya?

Bernafas tanpa takutkan angin yang berhembus
Berjalan tanpa takutkan arah yang berliku
Berartikah untuk disimak? Atau diabaikan….saja?

Terjatuh namun tidak menangis
Terkoyak namun tidak binasa
Hanya berlalu dan berlalu saja

Berpeluh dalam sebuah perjuangan
Atau diam dengan sejuta kekaguman
Karena anak Raja pasti jadi raja

Kadang melihat seperti Budha
Yang mencari kesempurnaan cara
Atau kembali seperti mula...pada sang Anak Manusia

Berselimut gelap tidaklah nyaman
Seperti buta melihat nyata
Debu kembali selalu menjadi debu
Matahari akan selalu terbit ditimur

Dan ketika semuanya berhenti
Akankah semuanya juga terhenti

Jerit seorang anak yang lugu.....
Membuyarkan semua lamunanku
Menghilangkan kesemua raguku
Dan membangkitkan semua mimpiku
Untuk bisa membuat sesuatu
Menjadi berharga di MataMu

Dan tak ada yang indah, selain daripada semua itu
Tak perlu sedu dan tak perlu isak
Atau juga berteriak...dan menjerit sesak

Semua itu bak permata, berkilau...
Bagai bunga merah merekah
Bagai tunas kuat bertumbuh
Bagai kepompong yang menjadi kupu kupu

Semua ada peran, dan laku
Yang dibuat, rupa
Ditempa bentuk
Dan diasah tajam….

Membuat ini berarti, dan itu menjadi pasti
Membuat asa menjadi nyata
Dan membuat hidup jadi berharga

Karena seperti pada mulanya
Kalau kita diciptakan segambar dan serupa dengan DIA
ALFA dan OMEGA
Sang Khalik Pencipta Alam Semesta

by : smile

0 comments:

Post a Comment