Aku bukan pujangga,
Yang punya seribu kata indah penuh makna
Aku bukan profesor,
Yang punya pemikiran penuh terobosan akan masa depan
Aku bukan Superstar,
Yang punya ketenaran dalam gegap gempita dunia
Aku bukan Rohaniwan
Yang berteriak terak lantang tentang (T)uhan
Aku bukan Orang pandai
Yang punya banyak rumus untuk dipecahkan
Aku bukan panutan,
Yang tak punya banyak kekaguman
Aku hanya gembel,
Yang hidup dalam negeri tak beratap
Yang bernafas dalam udara berbau busuk
Yang tinggal dalam kerumunan berbau amis
Aku hanya gembel,
Yang tak punya sesuatupun untuk dibanggakan
Yang tak punya secuilpun cerita indah untuk dikisahkan
Aku hanya gembel,
Yang hanya bisa melihat tak bisa berkata
Yang hanya bisa menahan tanpa pernah bisa melepaskan
Aku hanya gembel, dimata semua orang yang memandangku
………………
Dari sudut berlian dan permata,
Aku bagai batu koral hitam, kelam
Dari sudut keindahan kota,
Aku bagai sebuah rumah kardus di sudut terpencil
Dari sudut kain - kain beraneka warna penuh warni,
Aku hanya kain usang yang kumal
Tapi bagi sudut lain dunia
Aku adalah intan bercahaya
Yang putih sebersih susu
Yang bersinar secerah pelangi cinta
Yang tak dipandang hina dina
Yang tak dipandang sebelah mata
Karena bagiNya,
Aku berharga
Dan tak ternilai harganya
Unik, dan sempurna
Jika saja mereka mengerti
Kalau keindahan dunia hanya sementara
Atau kehormatan dunia hanya tipu daya
Atau surga dunia hanya kemunafikan semu
Mungkin,………….
Mereka akan menjadi seperti aku,
Gembel namun bukan pengemis
Kotor, tapi bukan pengeruh
Terabaikan, namun tak ditinggalkan
Aku hidup, seperti DIA hendaki demikian
Aku ada, sperti DIA hendaki aku tetap bernafas
Ini hanya sebuah awal menuju awal yang baru
Bukan seperti mereka yang berawal untuk menuju akhir
Bijaklah menyikapi
Sakit, bukan berarti harus mati
Tapi nikmat, pasti berujung mati
13 Oktober 2011
0 comments:
Post a Comment