Tuesday, March 26, 2013

Kumpulan Puisi Tentang Perjuangan - Inilah info mengenai Kumpulan Puisi Tentang Perjuangan yang tentunya buat kawan-kawan semua yang ingin menumbuhkan semangat juang menghadapi dunia ini. Ya, mengingat jasa-jasa para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan, patutlah kita mengenang jasa-jasanya.

Kita sebagai generasa penerus, selain harus mengenangnya, juga harus meneruskan perjuangannya yakni dengan menjalankan kewajiban kita dengan benar. Misalnya saja pelajar harus belajar dengan benar, guru harus mendidik dengan benar untuk memajukan bangsa ini.

Nah, ini ada beberapa puisi tentang perjuangan yang mungkin dapat sobat baca atau simpan. Buat sobat yang lagi cari puisi tentang perjuangan dan pengorbanan, bisa coba lihat ulasan Puisi Tentang Perjuangan di bawah ini. Langsung saja berikut info lengkapnya.

Puisi Tentang Perjuangan

"Kumpulan Puisi Tentang Perjuangan"


1. SATU MIMPI SATU BARISAN
Oleh Wijil Tukul

Di lembang ada kawan sofyan
jualan bakso kini karena dipecat perusahaan
karena mogok karena ingin perbaikan
karena upah ya karena upah

Di ciroyom ada kawan sodiyah
si lakinya terbaring di amben kontrakan
buruh pabrik teh
terbaring pucet dihantam tipes
ya dihantam tipes
juga ada neni
kawan bariah
bekas buruh pabrik kaos kaki
kini jadi buruh di perusahaan lagi
dia dipecat ya dia dipecat
kesalahannya : karena menolak
diperlakukan sewenang-wenang

Di cimahi ada kawan udin buruh sablon
kemarin kami datang dia bilang
umpama dironsen pasti nampak
isi dadaku ini pasti rusak
karena amoniak ya amoniak

Di cigugur ada kawan siti
punya cerita harus lembur sampai pagi
pulang lunglai lemes ngantuk letih
membungkuk 24 jam
ya 24 jam

Di majalaya ada kawan eman
buruh pabrik handuk dulu
kini luntang-lantung cari kerjaan
bini hamin tiga bulan
kesalahan : karena tak sudi
terus diperah seperti sapi

Di mana-mana ada sofyan ada sodiyah ada bariyah
tak bisa dibungkam kodim
tak bisa dibungkam popor senapan
di mana-mana ada neni ada udin ada siti
di mana-mana ada eman
di bandung - solo - jakarta - tangerang

Tak bisa dibungkam kodim
tak bisa dibungkam popor senapan
satu mimpi
satu barisan

    2. DIBALIK SERUAN PAHLAWAN
    Oleh Zshara Aurora

    Kabut,
    Dalam kenangan pergolakan bumi pertiwi
    Mendung,
    Pertandakah hujan deras
    Membanjiri asa yang haus kemerdekaan
    Dia dan semua yang ada menunggu keputusan sakral

    Serbu.... Merdeka atau mati.. Allahu Akbar
    Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa
    Dalam serbuan bambu runcing menyatu
    Kau teruskan bunyi-bunyi ayat suci
    Kau teriakan semangat juang demi negeri
    Kau relakan terkasih menahan terpaan belati
    Untuk ibu pertiwi..

    Kini kau lihat,
    Merah hitam tanah kelahiranmu
    Pertumpahan darah para penjajah keji
    Gemelutmu tak kunjung sia
    Lindungan-Nya selalu dihatimu
    Untuk kemerdekaan Indonesia abadi..

3. PEMUDA UNTUK PERUBAHAN

Puisi Ananda Rezky Wibowo

Indonesia Menangis
bahkan tercabik
dengan hebatnya penguasanya korupsi
tak peduli rakyatnya mengemis

Kesejahteraan tinggallah angan
keadilan hanyalah khayal
kemerdekaan telah terjajah
yang tersisah hanya kebodohan

Indonesiaku, Indonesia kalian
jangan hanya tinggal diam kawan
mari bersatu ambil peranan
sebagai pemuda untuk perubahan...

    4. PERJUANGAN TAK PASTI
    Puisi Rhindy Marfiyanti

    Teriknya mentari menyentuh kalbu
    Tak terasa angin merambah rasa
    Hanya terasa peluh merambah jiwa

    Ku coba melangkah ke sana
    Tak jua ku temukan suatu hal
    Ku langkahkan kembali kakiku
    Tapi ku masih tak temukan sesuatu itu

    Saat ku berhenti tuk bersandar
    Ku memohon dan berserah
    Apa aku di beri sebuah peluang
    Tuk bisa hidup nyaman

    Oh tuhan…….
    Perjuangan ini sungguh meresahkan
    Perjuangan ini sungguh membingungkan
    Perjuangan ini tak menemukan jalan

    Kaki tak kuat untuk melangkah
    Jiwa tak kuat untuk bangun
    Hati tak sanggup untuk merasa
    Otak tak bisa untuk berfikir

    Hidupku……….
    Kenapa kau ditakdirkan seperti ini
    Hanya berharap dari perjuangan yang tak pasti
    Hidup ini terasa sangat membingungkan

5. PENGORBANAN
Puisi Siti Halimah

Mengucur deras keringat
Membasahi tubuh yang terikat
Membawa angan, jauh ntah kemana ?

Bagaikan pungguk merindukan rembulan,
Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan

Pagi yang menjadi malam,
dan Bulan yang menjadi Tahun.

Sekian lama telah menanti,
Dirinya tak jua terlepas.

Andai diriku sang Ksatria,
Aku sudah pasti menyelamatkannya.

Namun semua itu hanya mimpi.
Dirinyalah yang harus berusaha
untuk membawa dirinya pergi dari kegelapan abadi.

Semoga informasi mengenai Kumpulan Puisi Tentang Perjuangan ini bermanfaat bagi kita semua. Sekian, dan jangan lupa tinggalkan komentar dan bagikan puisi ini ke teman-teman anda.

0 comments:

Post a Comment