Friday, June 7, 2013


Satu Kata Seribu Langkah

Pandai sekali kamu berkata kata
Menguak yang tersingkap
Dan mengurai huruf demi huruf
Bahkan kata demi kalimat

Pandai sekali kamu berkata kata
Meneliti, namun tidak menciptakan
Menguliti, namun tidak memulai pada awalnya
Memecahkan yang tidak pernah terpecahkan

Dibalik pandainya kata-katamu
Dan dibalik keinginan tahumu,
Tindakanmu mandul, dan aksimu hampa
Demam panggung dan latahmologi melandamu

Ketika kamu mulai melangkah
Dan kamu mulai menapak,
Jalan kembali tak lagi ada,
Yang tersisa hanyalah pilihan tanpa pilihan
Dan pendapat tanpa kesimpulan

Lama aku terjerembab,
Mengangga dalam mulut got, berbau busuk
Dan ketika aku tersadar,
kakiku telah di kepala, dan kepalaku berpindah ke kaki

Tak ada yang merendaku
Dan kehancuran menantiku
Karena aku hanya berkata namun tak berbuat
Aku hanya mengecam namun tak berprilaku

Ketika kutanya,apalah gunanya,
Kamu berkata meluruskan yang bengkok…
Namun ketika kukatakan dalam ujarku,
Mereka berkata luruskanlah diri bengkokmu

Jika pancaran air terpecah berai,
Maka kembang api tak akan pernah berbunga di langit
Jika hatimu kelu, atau pilu
Maka alur dalam setapakmu akan layu

Apa yang kulakukan adalah menembus keheningan
Bersimpuh dalam ratapan
Berkata dalam ruang hampa
Dan ber-asa dalam setitik cahaya




 





07 June 2013

0 comments:

Post a Comment