Tuesday, July 3, 2012


A.       PENGEMBANGAN INSTRUMEN

1.   SISTEMATIKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.         Latar Belakang Masalah
B.         Fokus Penelitian
C.         Perumusan Masalah
D.        KegunaanHasilPenelitian

BAB II 
KAJIAN PUSTAKA
A.         Konsep Pengembangan Instrumen
B.         Deskripsi Konseptual Variabel yang akan diukur
C.        Konstruk Variabel
D.        Hasil Penelitian yang Relevan

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.         Tujuan Penelitian
B.         Prosedur Pengembangan Instrumen
C.        Metode Penelitian
D.        Karakteristik Responden dan Teknik Pengambilan Sampel
E.         Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
F.         Pengembangan Dimensi dan Indikator
G.        Kisi-kisi Instrumen
H.        Pengembangan Butir Instrumen
I.           Validasi Kontruk
J.     Pembakuan Instrumen
1.       Deskripsi proses pembakuan
2.       Kriteria tes baku
3.       Target populasi
4.       Sampelujicoba
5.       Uji coba
6.       Metode Penyekoran dan Penyusunan Norma

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Telaah Pakar
B. Karakteristik Instrumen
1. Validitas Empirik Tahap Pertama
2.    Validitas Empirik Tahap Kedua
C. Instrumen yang dihasilkan
D. Pedoman Penggunaan Instrumen

BAB V
KESIMPULAN
  1. Kesimpulan
  2. Implikasi
  3. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran   1Draft 1 Instrumen 
Lampiran   2  Hasil Telaah Pakar
Lampiran   3  Draft 2 Instrumen
Lampiran   4  Hasil Panel
Lampiran   5  Draft 3 Instrumen
Lampiran   6  Hasil Uji coba Tahap 1
Lampiran   7  Draft 4 Instrumen
Lampiran   8  Hasil Uji coba Tahap 2
Lampiran   9 Kisi-kisi dan Instrumen Final
                            
DAFTAR RIWAYAT HIDUP


2.    PENJELASAN ISI SISTEMATIKA

BAB I 
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
Peneliti menguraikan permasalahan faktual yang terjadi kaitan dengan masalah penelitian, masalah didukung oleh fakta empiris dan alasan teoretis, alasan rasional mengapa masalah yang dikemukan memerlukaninstrument yang valid danreliabel.Pada akhir penjelasan latar belakang masalah perlu ditekankan pentingnya instrumen tersebut.

B.     Fokus Penelitian
peneliti menetapkan fokus permasalahan berdasarkan latar yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan.

C.       Perumusan Masalah
Peneliti menjabarkan perumusan masalah berkaitan dengan judul, berorientasi pada teori pengembangan instumen yaitu validitas dan reliabilitas instrumen, dinyatakan dalam kalimat pertanyaan.

D.       Kegunaan Hasil Penelitian
Peneliti mendeskripsikan kegunaan penelitian yang berisi penjelasan tentang kegunaan hasil penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan menambah khasanah ilmu yang ada, serta untukmengembangkan profesi dan karir.

BAB II 
KAJIAN PUSTAKA
A.       Konsep Pengembangan Instrumen
Peneliti mendeskripsikan secara konseptual teori pengembangan instrumen yang meliputi langkah-langkah pengembangan instumen, pengujian dalam pembakuan instrumen, analisis keterbacaan instrumen, uji validitas konstruk, dan uji reliabilitas empiris.
B.       Deskripsi Konseptual Variabel
Peneliti membahas konsep-konsep yang berkaitan dengan variabel. Pada tesis minimal 5 (lima) rujukan konsep dan disertasi minimal 7 (tujuh) rujukan konsep. Kajian konseptual tidak sekedar mencantumkan konsep-konsep secara runtut dari berbagai sumber tetapi merupakan hasil analisis dari berbagai konsep. Mengkomparasikan antar konsep untuk menemukan persamaan dan perbedaan. Persamaan itu menjadi dasar sintesis dari konsep yang bermuara pada konstruk variabel yang akan diukur.

C.       Konstruk Variabel
Peneliti menuliskan konstruk variabel merupakan bangun pengertian atau  suatu konsep psikologik yang tidak dapat dilihat (intagible), yang merupakan muara dari proses deskripsi konseptual yang meliputi kegiatan analisis, komparasi, dan sintesis. Kerangka konsep ini penting dalam penyusunan danpengembangan instrumen pengukuran.Peneliti mengembangkan konsep atau konstruk, kemudian dianalisis dengan teknik kesahihan (validitas) konstruk.Penentuan dengan teknik tersebut mencakup dua tahap utama, yaitu:
1.       Tahap teoretik, dengan cara penilaian rancangan instrumen oleh sejumlah penilai yang menguasai masalah pengembangan instrumen dan juga melalui kajian pustaka. Tahap ini merupakan tahap pendekatan stimulus.
2.       Tahap empirik, berdasarkan data uji coba instrumen kepada sejumlah responden. Tahap ini disebut juga sebagai pendekatan respons.

D.       Hasil Penelitian yang Relevan
Peneliti mendeskripsikan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan relevan dengan fokus penelitian. Selanjutnya peneliti menjelaskan posisi penelitiannya dengan cara mendeskripsikan persamaan dan perbedaan penelitian yang dilakukannya dengan penelitian relevan yang disajikan.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.     Tujuan Penelitian
Peneliti mendeskripsikan tujuan pengembangan instrumen  yang ingin dikembangkan sesuai dengan fokus penelitian dan perumusan penelitian.

B.     Prosedur Pengembangan Instrumen
Peneliti menjelaskan prosedur pengembangan instrumen dengan memuat langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam rangka penelitian sehingga memperoleh instrumen baku.Prosedur ini merupakan hasil sintesis dari teori pengembangan instrumen.

C.     Metode Penelitian
Peneliti menentukan metode penelitian yang digunakan.

D.   KarakteristikRespondendanTeknik Pengambilan Sampel
Peneliti menjelaskan karakteristik responden seperti umur, pendidikan responden dan lainnyasehingga instrumen dapat disesuaikan. Selanjutnya menjelaskan populasi target, populasi terjangkau,  sampel dan teknik pengambilan sampel yang digunakan.

E.      Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
o  Definisi Konseptual
Peneliti menjelaskan konsruk dari variabel penelitian yang akan diukur yang merupakan hasil dari deskripsi konseptual variabel penelitian yang meliputi tahapan analisis, komparasi dan sintesis.
o  Definisi operasional
Peneliti menjabarkan definisi konseptual menjadi definisi yang terukur termasuk rincian indikator penelitian (terukur) dan bentuk  instrumen yang akan digunakan, parameter hasil ukur serta sumber informasi untuk pengukuran.

F.      Pengembangan Dimensi dan Indikator
Peneliti menyajikan pengembangan dimensi dan indikator berdasarkan hasil sintesis dari konsep atau teori yang dikaji tentang konsep/definisi/proposisi/hasil telaah/pendapat dari variabel yang akan diukur kemudian peneliti merumuskan konstruk dari variabel tersebut. Peneliti mengembangkan dimensi dan indikator yang sesungguhnya telah tertuang secara eksplisit/implisit pada rumusan konstruk variabel yang dijabarkan pada definisi konseptual dan definisi operasional

G.     Kisi-kisi Instrumen
Peneliti menyusun kisi-kisi instrumen yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Kisi-kisi intrumen disajikan dalam bentuk tabel yang berisikan kolom dimensi, indikator, nomor butir (butir positif, butir negatif untuk butir nontes) dan jumlah butir untuk setiap dimensi dan indikator.

H.     Pengembangan Butir Instrumen
Peneliti menjelaskan parameter hasil ukur atau penskalaan, penulisan butir, telaah pakar dan revisi butir.
1.       Parameter Hasil Ukur (Penskalaan)
Sebelum menulis butir instrumen (untuk skala) peneliti terlebih dahulu menetapkan rentang parameter hasil ukur variabel yang bergerak atau bergradasi dari suatu kutub ke kutub lain yang berlawanan, misalnya dari negatif ke positif, dari rendah ke tinggi, dari buruk ke baik, dari otoriter ke demokratik, dari lemah ke kuat, atau dari internal ke eksternal. 
2.       Penulisan Butir
Peneliti menuliskan butir-butir instrument dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan. Butir terdiri dari butir positif dan/atau butir negatif. Butir positif adalah pernyataan mengenai atau berkaitan dengan ciri-ciri kutub positif, sedang butir negatif adalah pernyataan mengenai atau berkaitan dengan ciri-ciri kutub negatif.
3.       Telaah Pakar
Peneliti menetapkan pakar-pakar atau panel yang akan menelaah butir instrumen, prosedur telaah dan hasil telaah.Telaah pakar atau panel yang merupakan validasi teoretik/konstruk awal sebelum dilakukan uji  coba secara empirik.Panel terdiri dari sejumlah ahli (20-40 orang) untuk menilai relevansi butir yang telah dibuat. Panel menilai butir dengan menggunakan skala yang sama dengan skala pada uji coba empirik.

I.        PembakuanInstrumen
Peneliti menjelaskan proses pembakuan instrumen baku, kriteria tes baku, sampel uji coba, uji coba, metode penskalaan dan norma serta validitas dan reliabilitas.
a)       Deskripsi proses pembakuan
Proses atau langkah-langkah sampai diperoleh instrumen yang baku.
b)       Kriteria tes baku
 Kriteria tes baku sesuai dengan prosedur statistik yang ada, seperti uji validitas dan reliabilitas atau analisis faktor.
c)       Sampel uji coba
Sampel uji coba disesuaikan dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan. 
d)       Uji coba.
Uji validitas konstruk dan uji validitas empirik dengan menggunakan teknik analisis faktor.Teknik ini bertujuan untuk menjustifikasi ketepatan butir-butir yang mengukur dimensi variabel yang telah disusun berdasarkan konstruk teoretis.
e)         Reliabilitas
Menghitung realibilitas disesuaikan teknik statistika yang digunakan. Koefisien reliabilitas adalah besaran yang menunjukan kualitas atau konsistensi hasil ukur instrumen. Batas nilai koefisien reliabilitas yang dianggap layak merujuk pendapat yang sudah ada.

B.     Metode Penyekoran dan Penyusunan Norma
Peneliti menguraikan penyekoran hasil pengukuran. Penyekoran tes objektif dilakukan dengan mempertimbangkan hasil jawaban pada tes objektif yang bersifat dikotomi. Penyekoran tes uraian bersifat kontinum atau nondikotomi. Penyekoran tes uraian menggunakan pedoman penyekoran atau rubrik. Pada penyusunan norma menguraikan acuan transformasi skor mentah berdasarkan acuan patokan atau acuan norma.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Telaah Pakar
Peneliti menjelaskan hasil validitas teoretik yaitu hasil telaah pakar secara kualitatif yang meliputi kisi-kisi,  butir dan penskalaan pada jenis instrumen yang digunakan dan keterbacaan instrumen. Juga hasil penilaian pakar (panelis) secara kuantitatif yang meliputi validitas butir dan reliabilitas antar pakar, penyempurnaan butir berdasarkan analisis dan saran dari pakar baik secara kualitatif maupun analisis kuantitatif.

B.     Karakteristik Instrumen
Peneliti menyajikan hasil uji validitas empirik dan perhitungan reliabitas dalam pengembangan instrumen. Uji validitas dilakukan lebih dari satu  kali.
1. Validitas Empirik Tahap Pertama dan Reliabilitas
a)    Peneliti menguraikan hasil uji coba empiris tahap pertama dan penetapan butir yang valid menggunakan analisis faktor.
b)    Peneliti menguraikan hasil perhitungan koefisien reliabiltas.
2.    Validitas EmpirikTahap Kedua dan Reliabilitas
a)    Peneliti menguraikan hasil uji coba empiris tahap pertama dan penetapan butir yang valid menggunakan analisis faktor.
b)    Peneliti menguraikan hasil perhitungan koefisien reliabiltas.

C.     Pedoman Penggunaan Instrumen (Instrumen dilampirkan)
Peneliti menguraikan cara penggunaan instrumen, standar waktu, dan tempat penggunaan instrumen, pedoman skor instrumen, dan menafsirkan hasil pengukuran.

BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A.       Kesimpulan
Peneliti medeskripsikan kesimpulan yang berupa tesis atau hipotesis yang teruji oleh data empiris.

B.       Implikasi
Peneliti mendeskripsikan implikasi sebagai konsekuensi logis dari kesimpulan penelitian yang ditindaklanjuti dengan upaya perbaikan.

C.     Saran
Peneliti mendeskripsikan saran berupa pemikiran peneliti yang berkaitan dengan operasional  implikasi penelitian dan tingkat penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran   1Draft 1 Instrumen 
Lampiran   2  Hasil Telaah Pakar
Lampiran   3  Draft 2 Instrumen
Lampiran   4  Hasil Panel
Lampiran   5  Draft 3 Instrumen
Lampiran   6  Hasil Uji coba Tahap 1
Lampiran   7  Draft 4 Instrumen
Lampiran   8  Hasil Uji coba Tahap 2
Lampiran   9 Kisi-kisi dan Instrumen Final
                            
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

0 comments:

Post a Comment