Saturday, October 6, 2012


PROPOSAL PENELITIAN


A.     Latar Belakang Masalah

Peranan seorang guru dalam proses belajar-mengajar harus mampu mengembangkan perubahan tingkah laku pada siswa. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor), maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif) (Sadiman, 2003:2). Dalam mengajar bidang studi apa pun guru harus berupaya mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai anak didik, sebab ketiga aspek tersebut merupakan pembentuk kepribadian individu. Belajar adalah proses perubahan perilaku, yang dapat dinyatakan dengan pengetahuan, sikap dan nilai serta keterampilan.
Sekolah dasar adalah pengalaman pertama memberikan dasar pembentuk kepribadian individu. Untuk itu perlu membekali siswanya dengan kepribadian, kemampuan dan keterampilan dasar yang cukup, sebagai landasan untuk mempersiapkan pengalamannya pada jenjang yang lebih tinggi. Dalam pendidikan masalah bahasa merupakan peranan yang sangat penting. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah. Pengajaran bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat membawa serangkaian keterampilan. Keterampilan tersebut erat hubungannya dengan proses-proses yang mendasari pikiran.
Semakin keterampilan seseorang berbahasa semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan bahasa mempunyai empat komponen keterampilan yang perlu dikembangkan yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan keterampilan menulis, keempat keterampilan tersebut saling berhubungan satu sama lainnya.
Salah satu bidang aktivitas dan materi pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar yang memegang peranan penting ialah pengajaran menulis. Keterampilan menulis tidak secara otomatis dikuasai oleh siswa, melainkan harus melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur (Tarigan, 1983: 4). Menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan perasaan, ide, gagasan. Menulis merupakan media untuk berkomunikasi seseorang kepada orang lain.
Pembelajaran menulis yang terjadi saat ini di sekolah dasar lebih mengutamakan hasil daripada proses. Siswa menulis sesuai dengan tuntutan guru, sehingga bentuk tulisan yang dihasilkan tidak jelas. Kenyataan seperti ini dijumpai di SDN Guru-guru di sekolah tersebut mengakui bahwa pembimbingan yang diberikan kepada siswa sangat minim dan pembimbingan itu pun adalah pembimbingan yang hanya berupa petunjuk singkat terkait dengan judul tulisan. Guru memberikan sejumlah judul yang dapat dipilih oleh siswa serta pokok-pokok pikiran setiap judul.
Situasi pembelajaran kurang menarik dan upaya guru ternyata kurang mendorong siswa untuk aktif menulis. Guru kurang memperhatikan proses menulis, tetapi lebih mengutamakan hasil. Hal ini memang diakui oleh guru bahwa dirinya tidak pernah memberikan pembimbingan ketika siswa melakukan kegiatan menulis. Padahal, hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menulis penekanannya telah beralih dari hasil kepada proses (Tompkins, 1991:227). Hal ini menunjukkan bahwa peranan guru juga beralih, yakni tidak hanya menugasi siswa untuk menyusun sebuah tulisan dan menilai hasilnya, tetapi bekerja bersama-sama dengan siswa dalam proses menulis. Secara psikologis, perhatian dan bimbingan guru dapat menggairahkan siswa untuk menulis tanpa ada perasaan tidak mampu dan perasaan takut salah. Maka dari itulah seorang guru perlu menerapkan model pembelajaran yang menyenangkan mengaktifkan, dan membangkitkan kreatifitas siswa.
Berdasarkan paparan di atas, penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang penggunaan model pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan atau PAKEM dalam pembelajaran menulis ringkasan buku non fiksi untuk siswa kelas 5 (lima) di SDN

B.    Identifikasi Masalah

Dari studi pendahuluan yang dilakukan penulis dengan cara melakukan observasi terhadap rencana pembelajaran dan implementasinya dan penilaian portofolio siswa. Pembelajaran menulis di kelas V SDN masih menggunakan model belajar yang konvensional dalam arti proses belajar mengajar di dominasi oleh guru. Metode lebih banyak menggunakan metode ceramah sehingga yang terjadi adalah rendahnya kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis. Dari hasil observasi tersebut, penulis mengidentifikasi masalah-masalah pada pembelajaran menulis di kelas V SDN adalah sebagai berikut:
  1. Rendahnya kemampuan siswa untuk mengubah kalimat dengan menggunakan kata-katanya sehingga dalam meringkas sebuah bacaan mereka mengutip secara utuh kata perkata yang terdapat pada teks bacaan.
  2. Siswa belum mampu menemukan garis besar pada setiap paragraf.
  3. Proses belajar mengajar kurang interaktif.
Dari masalah-masalah yang diidentifikasi tersebut kemungkinan penyebab masalahnya antara lain daya literasi siswa yang rendah karena lingkungan di sekitar mereka tidak mendukung proses belajar menulis mereka, fasilitas belajar yang tidak mendukung, model pembelajaran yang disajikan guru untuk pembelajaran menulis kurang merangsang aktifitas, kreatifitas dan tidak menyenangkan siswa.
Berdasarkan penyebab masalahnya tersebut, pada penelitian ini penulis akan membatasi pada ruang lingkup masalah model pembelajaran yang di sajikan guru. Sehingga variabel yang akan diteliti adalah model pembelajaran teknik PAKEM dan hasil belajar siswa. Pada variabel model pembelajaran yang akan diteliti dimulai dari analisis persiapan mengajar, observasi implementasi dan penilaian sedangkan pada variabel hasil belajar penelitian menganalisis hasil belajar siswa berupa nilai dan karya portofolio siswa.

C.    Peramusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Apakah kualitas pembelajaran menulis ringkasan buku non fiksi dengan menggunakan teknik PAKEM lebih baik dibandingkan dengan teknik pembelajaran yang konvensional?
  2. Apakah hasil belajar siswa meningkat setelah mengikuti pembelajaran yang menggunakan teknik PAKEM?
  3. Bagaimana implementasi teknik PAKEM dalam pembelajaran kemampuan menulis siswa kelas tinggi?

D.    Alasan dan Kegunaan Penelitian

Peneliti mengangkat masalah pada paparan di atas sebagai obyek penelitian berdasarkan argumentasi sebagai berikut:
  1. Pekerjaan guru merupakan sebuah profesi, sehingga dalam melakukan tugas profesinya guru seharusnya selalu meningkatkan diri sehingga tampil professional dalam mengejawantahkan tugas pekerjaannya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi rekan sejawat sehingga berguna dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru.
  2. Kemampuan menulis adalah sebuah kemampuan berbahasa yang kompleks dan melibatkan multi kecerdasan (Morsey,1986:122) sehingga diharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis dan secara langsung maupun tidak langsung turut juga mengasah potensi kecerdasan siswa yang berguna pada proses belajar yang lain.

E.     Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.      Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi objektif tentang pembelajaran menulis dengan menggunakan teknik PAKEM (Pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan) di kelas 5 (lima) SDN
Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini adalah:
  • Untuk mengetahui signifikansi peningkatan kualitas pembelajaran menulis dengan teknik PAKEM apabila dibandingkan dengan teknik pembelajaran lainnya.
  • Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis melalui teknik PAKEM.
  • Mendeskripsikan implementasi teknik PAKEM untuk pembelajaran menulis di kelas tinggi sekolah dasar.

2.      Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian pembelajaran menulis dengan teknik PAKEM mencakup manfaat teoritis dan praktis. Pertama, manfaat teoritis dari hasil penelitian ini adalah dapat menambah teori pembelajaran menulis di sekolah dasar dan dapat dijadikan sebagai pengembangan teknik PAKEM untuk pembelajaran menulis di sekolah dasar. Kedua, manfaat praktis dari hasil penelitian ini adalah untuk guru kelas tinggi, manfaat dari penelitian ini adalah dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam mengelola pembelajaran menulis melalui teknik PAKEM, menjadi alternatif strategi pembelajaran menulis yang bisa di terapkan di kelas, dan sebagai referensi dalam memilih bahan atau materi pembelajaran. Kedua, untuk penelitian selanjutnya manfaat dari penelitian ini adalah sebagai acuan penelitian selanjutnya dan memberikan gambaran kepada peneliti selanjutnya tentang masalah yang sejenis.

F.     Anggapan Dasar

Anggapan dasar yang menjadi landasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 19 ayat (1) menyatakan: "Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik". Ayat ini menjadi landasan yuridis dalam pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Kemudian melahirkan dikenal dengan PAKEM.
  2. Ungkapan Confucius yang menyatakan sebagai berikut: "Apa yang saya dengar, saya lupa (What I hear, I forget); Apa yang saya lihat, saya ingat (What I see, I remember); dan Apa yang saya lakukan, saya paham (What I do, I under stand)".
Tiga pernyataan sederhana ini membicarakan bobot penting belajar aktif. Mel Silberman (1996: 356) memodifikasi dan memperluas pernyataan Confucius tersebut menjadi apa yang ia sebut paham belajar aktif sebagai berikut:
"Apa yang saya dengar saya lupa ((What I hear, I forget); Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit (What I hear and see, I remember a little); Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan (What I hear, see, discuss, and do, I acquire knowledge and skill)".
Dengar, lihat, dan lakukan adalah tiga cara belajar yang hierarkis. Ketiganya ada hubungan atas bawah. Paling rendah adalah belajar melalui mendengar, di atasnya belajar melalui melihat, dan paling tinggi adalah belajar melalui melakukan. Amir (2003: 78) menyebut hal ini sebagai "landasan utama belajar aktif dan kreatif. Evelin dan Suharsimi (1996: 97) menyebutnya sebagai landasan "pembelajaran aktif, kreatif, dan bermakna serta menyenangkan". Modifikasian dari dengar, lihat, dan lakukan menjadi: dengar, lihat, tanyakan atau diskusikan, lakukan atau praktekkan. Penambahan kata "tanyakan" dan "diskusikan" serta "lakukan" dapat memperkaya landasan pembelajaran aktif, kreatif, dan bermakna dan menyenangkan.

G.    Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara sebagai petunjuk ke arah pemecahan masalah, hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Pembelajaran menulis ringkasan buku non fiksi dengan menggunakan teknik PAKEM akan berkualitas, jika dilaksanakan dengan baik.
  2. Teknik PAKEM akan meningkatkan hasil belajar siswa.
  3. Pembelajaran dengan menggunakan teknik PAKEM pada pembelajaran menulis ringkasan buku non fiksi akan lebih efektif.

H.    Definisi Operasional

Untuk menjelaskan beberapa istilah atau pengertian dari judul penelitian sebagai berikut:
  1. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan model pembelajaran adalah ragam cara yang terbaik terkombinasi dan tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang paling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  2. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara.
  3. Buku non fiksi pada penelitian ini adalah buku yang ditulis berdasarkan fakta dan kenyataan.
  4. Teknik PAKEM pada pembelajaran ini maksudnya adalah kepanjangan dari pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga dapat memunculkan keaktifan dan kreatifitas siswa.

I.        Metode dan Teknik Pengumpulan Data
1.      Metode Penelitian
Sesuai dengan judul " Model Pembelajaran Menulis Ringkasan Buku Non Fiksi dengan Menggunakan Teknik PAKEM", maka metode yang peneliti gunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu metode yang digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data dan fakta yang diperoleh dari lapangan dan disusun secara sistematis yang menggambarkan fakta pada waktu penelitian berlangsung, kemudian dianalisis sesuai dengan teori yang ada sehingga dapat digunakan untuk menguji kebenaran.
2.      Teknik Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data yang akurat, penulis menggunakan beberapa teknik. Adapun teknik penelitian yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:
  • Mengadakan observasi ke sekolah yang dijadikan objek penelitian yaitu Sekolah Dasar Negeri Ciporeat Kota Bandung pada tahun pelajaran 2011-2012.
  • Mengadakan tes kemampuan menulis ringkasan buku non fiksi sebelum dan setelah proses pembelajaran menggunakan teknik PAKEM. Tujuannya untuk mengetahui kemampuan menulis siswa kelas 5 (lima) SDN pada tahun pelajaran 2011-2012.

J.      Populasi dan Sampel Penelitian
1.      Populasi
Yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 (lima)Yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 (lima) Sekolah Dasar Negeri Ciporeat dengan jumlah siswa 80 orang pada tahun pelajaran 2011-2012.
2.      Sampel
Untuk mempermudah dan membatasi jumlah siswa yang dijadikan obyek penelitian, maka penulis menggunakan sampel sebanyak 40 siswa.

K.    Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data
1.      Prosedur Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data melalui teknik observasi partisipasi dan tes kemampuan menulis , penulis menggunakan lembar observasi dan instrumen tes yang dicantumkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Instrumen yang dipersiapkan dalam melaksanakan observasi terdiri dari pertama adalah instrumen untuk mengobservasi perilaku guru dalam pembelajaran menulis menggunakan teknik PAKEM dan kedua instrument observasi untuk mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran. Bentuk instrumennya adalah lembar checklist. Aspek yang diobservasi adalah berfokus pada penggunaan teknik PAKEM yang dimaksud untuk mengetahui sampai sejauhmana guru mempraktekkan PAKEM sesuai dengan acuan teori dan juga sejauhmana siswa dapat meningkat hasil belajarnya. Instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:
1)     Instrumen Observasi Perilaku Guru
2)     Instrumen Observasi Siswa
Selain kedua instrumen tersebut, penulis akan menggunakan tes kemampuan menulis ringkasan yang tercantum pada rencana pembelajaran. Pada penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran ini penulis terlibat langsung untuk memberikan masukan berdasarkan teori pendekatan PAKEM sehingga rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan teknik yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Conny Semiawan, dkk (1992), Pendidikan Ketrampilan Proses, Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar. Jakarta : PT Gramedia
De Porter Bobbi, Reardon Mark & Singer Sarah-Nuurie (2001), Quantum Teaching (Memperhatikan Quantum Learning Di Ruang-ruang Kelas). Terjemahan Ary Nilandri. Bandung: Kaifa
I Made Alit Mariana (2005), HO. Science For All. Bandung, PPPG IP A
Mulyasa (2006), Kurikulum Yang Disempurnakan. Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Bandung : Remaja Rosdakarya
Milan Rianto (2007), Pengefolaan Kelas Model Pakem. Jakarta : Dirjen PMPTK •
Paul Suparno (2005), Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Kusmoro (2008), Pengaruh Model PAKEM Dengan Pendekatan Konstruktivisme dan Cooperative Learning Dalam Pembelajaran Sains Di Tinjau Dari Lingkungan Belajar Siswa. Tesis UNS: Tidak Diterbitkan.


Bagi yang ingin mendapat download skripsi lengkap dengan isinya dari mulai Bab I sampai Bab V dan disertai dengan lampiran, proposal, abstrak, daftar isi dan daftar pustaka 
silahkan sms ke:  022 95910535 atau kirim email 
ke: ayurostikathea@yahoo.co.id

0 comments:

Post a Comment