PROPOSAL PENELITIAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Suatu bangsa dikatakan telah memiliki kebudayaan yang maju jika masyarakatnya telah membiasakan diri dalam kegiatan literasi (baca tulis). Di negara-negara maju seperti Amerika dan Jepang, kegiatan membaca dan menulis menjadi lebih populer dibandingkan dengan kegiatan menyimak berbicara. Oleh karena itu, negara-negara tersebut memiliki peluang yang lebih besar dalam memperoleh dan mengolah informasi.
Sistem pendidikan di Indonesia dapat dikatakan sebagai upaya para ahli pendidikan untuk mendorong siswa agar mengalami kemajuan di berbagai bidang. Salah satu cara untuk mendapatkan kemajuan tersebut, yaitu dengan membiasakan kegiatan membaca dan menulis dalam kegiatan sehari-hari.
Dalam kegiatan berbahasa baik lisan maupun tulisan keduanya mempunyai kedudukan yang sejajar. Masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya. Suatu saat kita gunakan bahasa lisan, tetapi pada saat ini kita mungkin lebih efektif dan efisien memakai bentuk tertulis. Dengan demikian, kedua bentuk bahasa tersebut dapat saling menggantikan dengan situasi dan kondisi.
Pada dasarnya keterampilan menulis dengan keterampilan berbahasa lain sama pentingnya, akan tetapi kenyataannya sekarang bahasa tulis semakin maju dan dibutuhkan. Walaupun demikian, untuk memiliki keterampilan menulis yang baik tidaklah mudah. Tarigan (1986:4) menjelaskan bahwa "Menulis atau mengarang memerlukan waktu, proses dan latihan secara intensif. Oleh karena itu, walaupun semua pernah belajar teori menulis tidaklah semuanya dapat menulis dengan baik."
Keadaan tersebut mengindikasikan bahwa pengajaran menulis di sekolah belum sepenuhnya berhasil. Hernowo (2001:42) mengemukakan bahwa "Anak-anak sudah diberikan pelajaran tentang membaca, menulis, dan berhitung mulai dari sekolah tingkat rendah hingga sekolah tingkat tinggi." Akan tetapi, pengajaran tersebut tidak lantas membuat seorang siswa pandai menulis dengan baik.
Kesulitan menulis seringkali disebabkan oleh kompleksnya permasalahan yang ada dalam penulis. Seorang penulis tidak hanya dituntut untuk menguasai permasalahan yang akan ditulisnya, tetapi ia juga harus menguasai tata cara penulisan, menguasai kaidah-kaidah menggunakan bahasa tulis, menguasai gaya penulisan tertentu agar tulisannya menarik dan dapat menumbuhkan minat pembacanya. Kekurangan salah satu di antara kemampuan tersebut dapat menyebabkan kurang terampilnya seseorang dalam mengemukakan gagasan secara tertulis. Indikasi kekurangmampuan ini ditandai dengan kejarangan seseorang dalam menulis. Bobot tulisannya rendah serta kurangnya minat membaca seseorang terhadap tulisan tersebut.
Pendapat di atas terbukti dengan beberapa hasil penelitian yang menunjukkan masih rendahnya kemampuan menulis siswa di beberapa tingkat sekolah. Di antaranya penelitian yang dilakukan oleh Cecep Suryana. Dikutip dalam Nurhayati (2001:13) terhadap siswa Kelas 3 SLTP diketahui bahwa hanya 52% siswa yang mampu menghasilkan tulisan yang memadai. Kemudian penelitian yang selanjutnya menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menulis. Bahkan mereka beranggapan bahwa belajar menulis sangat menjemukan dan membosankan apabila dilakukan tanpa teknik dan media pembelajaran yang menarik. Menulis bagi mereka bukan hal yang gampang. Mereka merasa sulit dalam memilih kata dan lemah merangkai kalimat. Oleh karena itu, hams ada suatu teknik yang dapat membangkitkan motivasi siswa dalam menulis.
Permasalahan ini menjadi tantangan bagi para pengajar atau guru bahasa Indonesia, khususnya bagi peneliti untuk memberikan pembelajaran yang lebih baik dan mampu mengubah anggapan negatif siswa terhadap keterampilan menulis. Kurang berhasilnya pembelajaran bahasa Indonesia salah satunya diakibatkan oleh adanya asumsi bahwa keterampilan menulis itu tidak perlu dipelajari karena keterampilan menulis merupakan bakat yang ada sejak lahir. Tarigan (1986:56)
Sebenarnya banyak faktor yang mendukung keberhasilan proses mengajar, di antaranya guru, siswa, sarana dan prasarana, metode dan teknik pengajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Tarigan (1986:7) bahwa komponen PBM terdiri atas (1) siswa, (2) guru, (3) tujuan, (4) bahan, (5) metode, dan (6) evaluasi.
Untuk Itu, berbagai penemuan tentang cara belajar yang efektif dan menyenangkan lahir seiring perkembangan ilmu pengetahuan. Penemuan-penemuan tersebut didasarkan pada penelitian para ahli dalam bidang fisiologi, Alfa versi Quantum Teaching. Teknik ini digunakan untuk memotivasi siswa dan guru agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
Melalui pengembangan teknik ini diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam menulis, lebih termotivasi untuk belajar menulis karena dirasakan dengan menggunakan teknik ini belajar menjadi lebih menarik. Selain itu, siswa lebih menyukai pelajaran menulis ini dengan iringan musik yang dapat membantu mereka melukiskan pengalaman pribadinya ke dalam tulisan.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk menggunakan teknik menulis tersebut dan melihat sejauh mana keefektifannya. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang teknik pembelajaran menulis tersebut dilakukan penelitian yang berjudul: "Model Pembelajaran Menulis Pengalaman Pribadi dengan Menggunakan Teknik Alfa (Eksperimen Kuasi di Kelas VII SMP Berdasarkan Kurikulum Tahun Pelajaran 2011/2012)" dengan berharap teknik ini dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap pengajaran menulis di sekolah-sekolah.
1.2 Batasan Masalah
Kesulitan menulis seringkali disebabkan oleh kompleksnya permasalahan yang ada dalam menulis. Hal ini dapat mengakibatkan kurang terampilnya seseorang dalam mengemukakan gagasan secara tertulis. Indikasi ini ditandai dengan kejarangan seseorang dalam menulis.
Hasil penelitian di beberapa sekolah menunjukkan masih rendahnya kemampuan menulis siswa. Mereka beranggapan bahwa menulis adalah sesuatu yang menjemukan dan membosankan. Bagi mereka menulis bukan hal yang mudah karena merasa sulit dalam memilih kata dan lemah dalam merangkai kalimat.
Berdasarkan permasalahan tersebut penulis membatasi penelitian ini agar lebih fokus. Penulis membatasinya dalam hal:
1) tahapan pembelajaran meliputi: persiapan, pelaksanaan, pembelajaran, dan hasil pembelajaran;
2) kompetensi dasar dalam menulis karangan narasi tentang pengalaman pribadi;
3) teknik yang digunakan adalah teknik Alfa;
4) objek penelitian adalah siswa Kelas VII A SMP
1.3 Rumusan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka perlu dirumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan berikut.
1) Bagaimanakah persiapan menulis pengalaman pribadi siswa dengan menggunakan teknik Alfa?
2) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menulis pengalaman pribadi siswa kelas VII SMP dengan menggunakan teknik Alfa?
3) Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis pengalaman pribadi siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan teknik Alfa?
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu:
1) Tujuan Umum
Menghasilkan model pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru dalam pelajaran bahasa Indonesia terutama dalam pembelajaran menulis.
2) Tujuan Khusus
Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk:
a) menghasilkan persiapan belajar mengajar siswa kelas VII SMP dalam menulis pengalaman pribadi;
b) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menulis pengalaman pribadi siswa menggunakan teknik Alfa; dan
c) memperoleh data hasil pembelajaran menulis pengalaman pribadi dalam bentuk karangan narasi dengan menggunakan teknik Alfa.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat yaitu bagi penulis, guru, siswa, dan pembaca lain. Berikut adalah manfaat tersebut:
1) Bagi penulis
Penelitian ini bermanfaat bagi penulis baik secara teoritis, praktis maupun administrative,
a) Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan, sebagai bahan referensi dan bahan alternatif untuk dijadikan masukan sebagai bahan perbandingan sekaligus pertimbangan dalam menyusun pembelajaran yang bervariasi khususnya dalam menyusun dan menerapkan model pembelajaran menulis pengalaman pribadi dengan teknik Alfa pada siswa kelas VII SMP.
b) Praktis
Penelitian ini dapat menambah pengalaman khususnya dalam menambah model pembelajaran menulis pengalaman pribadi dengan teknik Alfa pada siswa kelas VII SMP serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk membantu mengantisipasi permasalahan yang ada pada siswa berkaitan dengan keterampilan menulis,
c) Administratif
Sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di bidang Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah.
2) Guru
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk :
a) Dapat menambah informasi dan pengetahuan mengenai teknik dan model baru yang dapat meningkatkan motivasi dan keterampilan siswa dalam menulis.
b) Dapat dijadikan sebagai masukan agar proses belajar mengajar lebih bervariasi sehingga tidak menimbulkan kejenuhan dalam diri siswa maupun guru.
3) Siswa
Dapat memotivasi siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis khususnya dalam menulis pengalaman pribadi.
4) Pembaca Lain
Dapat memberikan masukan dan informasi mengenai teknik-teknik pembelajaran terutama teknik pembelajaran Alfa.
1.5 Anggapan Dasar
Dalam setiap penelitian yang dilakukan perlu ditunjang oleh beberapa asumsi atau anggapan dasar agar penelitian tersebut memiliki landasan yang kuat dengan pokok-pokok penelitian yang jelas dan aspek-aspek yang tegas. Anggapan itu sendiri merupakan titik tolak pemikiran dalam suatu penelitian yang kebenarannya tidak diragukan lagi oleh peneliti.
Anggapan dasar dalam penelitian ini sebagai berikut.
1) Menulis merupakan salah satu kompetensi dasar berbahasa Indonesia (Kurikulum 2006).
2) Model pembelajaran meliputi tiga tahap kegiatan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan penilaian (hasil).
3) Teknik Alfa yang digunakan dalam penelitian dapat meningkatkan kreativitas dan motivasi siswa dalam belajar (DePorter, 2003).
4) Keberhasilan proses belajar mengajar akan dapat dilihat dari hasil yang diperoleh dengan nilai prates dan pascates.
1.6 Hipotesis
Rumusan jawaban sementara dalam penelitian ini adalah:
1) teknik pembelajaran menulis pengalaman pribadi dengan menggunakan teknik Alfa dapat meningkatkan hasil pembelajaran menulis pengalaman pribadi di kelas VII SMP ;
2) terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir dalam pembelajaran menulis pengalaman pribadi dengan menggunakan teknik Alfa. Hipotesis yang dikemukakan di atas merupakan hipotesis kerja. Untuk menguji hipotesis tersebut penulis mengubahnya menjadi hipotesis nol, yaitu:
a) teknik pembelajaran menulis pengalaman pribadi dengan menggunakan teknik Alfa tidak meningkatkan hasil pembelajaran menulis pengalaman pribadi di kelas VII SMP ;
b) tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir dalam pembelajaran menulis pengalaman pribadi dengan menggunakan teknik Alfa.
1.7 Definisi Operational
Agar tidak terjadi salah persepsi antara penulis dengan pembaca dalam menafsirkan penelitian ini, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang tertera dalam judul penelitian ini.
1) Model Pembelajaran
Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah perencanaan proses belajar mengajar yang berbentuk skenario pembelajaran yang akan tampak pada tahapan-tahapan yang akan dinilai. Selain itu, model ini dikembangkan dari silabus yang penulis susun.
2) Teknik Alfa adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dalam upaya meningkatkan konsentrasi siswa secara terfokus dalam keadaan santai. Siswa diminta untuk berkonsentrasi secara terfokus.
3) Eksperimen Kuasi
Yang dimaksud eksperimen kuasi dalam penelitian ini adalah penelitian yang penulis lakukan yaitu dengan melaksanakan uji coba proses belajar mengajar yang mendekati percobaan sungguhan.
4) Kelas VII SMP adalah lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka judul penelitian ini adalah Model Pembelajaran Keterampilan Menulis Pengalaman Pribadi dengan Menggunakan Teknik Alfa adalah suatu cara yang digunakan guru dalam upaya meningkatkan konsentrasi siswa secara terfokus dalam keadaan santai. Visualisasi ini dilakukan dengan bimbingan guru supaya siswa dapat menuangkan ide, perasaan, dan pikirannya ke dalam sebuah tulisan dengan bantuan musik klasik seperti Bethoven, instrumental Kitaro, dan Kenny G agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan hasil yang optimal.
1.8 Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian ini sebagai berikut.
1) Sumber data penyusunan model pembelajaran adalah dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP yang diterbitkan oleh Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas RI tahun 2002 di Jakarta dan Kurikulum 2006 SMP pedoman khusus Bahasa dan sastra Indonesia yang diterbitkan oleh Depdiknas RI tahun 2003, dan para guru penimbang yang dimohon sebanyak tiga orang guru Bahasa dan Sastra Indonesia dari SMP.
2) Sumber data empiris adalah yang berupa gejala adalah aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar kompetensi dasar menulis pengalaman pribadi di kelas VII SMP.
3) Sumber data kuantitatif nilai tes menulis pengalama pribadi adalah siswa SMP sebanyak 35 orang, terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan.
1.9 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data yang sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Metode penelitian juga digunakan untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Surakhmad mengemukakan bahwa:
"Metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk mengkaji suatu rangkaian hipotesa dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama ini digunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan." (Surakhmad, 1994:131)
Salah satu keberhasilan suatu penelitian ditunjang oleh metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam metodologi penelitian ditemukan cara-cara bagaimana objek penelitian hendak diketahui dan diamati sehingga menghasilkan data-data yang tepat sesuai dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu, kejelian seorang peneliti dalam menentukan suatu metode penelitian mutlak harus dimiliki.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua metode penelitian, yakni metode deskriptif dan metode eksperimen.
1.9.1 Metode Deskriptif
Metode deskriptif digunakan untuk aspek penyusunan silabus dan model pembelajaran. Dengan metode ini diharapkan dapat menghasilkan data untuk bahan analisis dan pembuktian hipotesis. Adapun pelaksanaan metode deskripsi ini direncanakan dengan kegiatan sebagai berikut.
1) Tahap persiapan : mengidentifikasi sejumlah teori tentang model pembelajaran, metode dan teknik pembelajaran.
2) Tahap pelaksanaan :
a) mendeskripsikan model persiapan pembelajaran dalam bentuk deskripsi " Model Pembelajaran Menulis Pengalaman Pribadi dengan Menggunakan Teknik Alfa ";
b) mendeskripsikan model pelaksanaan.. pembelajaran menulis pengalaman pribadi dengan menggunakan teknik Alfa";
c) melakukan transfer skor pretes dan postes yang dicapai siswa kedalam nilai buku pretes dan postes;
d) Menganalisis secara kualitatif terhadap data hasil kegiatan tahap a, b, dan c.
3) Tahap Akhir ; menarik kesimpulan dengan cara rumusan masalah dan hasil analisis.
1.9.2 Metode Eksperimen
Penelitian tentang "Metode Pembelajaran menulis Pengalaman Pribadi dengan menggunakan teknik Alfa" merupakan eksperimen kuasi, yaitu penelitian dalam bentuk uji coba pembelajaran beserta hasil pembelajarannya dalam bentuk nilai pretes dan postes. Tahapan yang ditempuh dalam metode eksperimen kuasi ini sebagai berikut:
1) tahap Pendahuluan
2) Tahap pelaksanaan : pada hari dan jam, serta kelas yang telah ditentukan peneliti melaksanakan praktik uji coba model pembelajaran menulis pengalaman pribadi dengan menggunakan teknik Alfa.
a) Menyerahkan instrument penelitian kepada tiga orang penimbang.
b) Melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan belajar mengajar yang tertuang dalam model pembelajaran.
c) Mengumpulkan semua data yang berkaitan dengan uji coba tersebut.
d) Mentransfer semua aktivitas yang terlaksana dalam praktik uji coba pembelajaran menulis pengalaman pribadi dengan menggunakan teknik Alfa
e) Melakukan analisis terhadap hasil penelitian dari para guru penimbang baik tentang model pembelajaran maupun tentang pelaksanaannya.
f) Melakukan analisis terhadap data penilaian hasil pembelajaran menulis pengalaman pribadi dengan teknik Alfa.
3) Tahap Akhir : menyimpulkan hasil analisis untuk menjawab rumusan masalah data pembuktian hipotesis.
1.10 Teknik Penelitian
Metoda tersebut di atas baru bersifat teoritis. Secara praktik pelaksanaannya, metoda tersebut ditunjang oleh teknik pengumpulan data dan pengolahan data. Kedua teknik tersebut, penulis uraikan berikut ini.
1.10.1 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data penelitian, setiap penelitian sudah dapat dipastikan menggunakan teknik-teknik tertentu. Teknik yang penulis gunakan adalah:
1) Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan informasi sebagai landasan teoritis dalam pembahasan penelitian dengan cara membaca buku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, buku-buku pelajaran untuk SMP, buku Quantum Teaching, dan sumber-sumber lainnya yang ada hubungannya dengan penyusunan silabus, dan pembuatan model pembelajaran. Dengan teknik ini data yang diharapkan adalah terdeskripsikannya bentuk silabus kompetensi dasar menulis pengalaman pribadi dan model pembelajarannya dengan teknik Alfa
2) Tes
Tes yang digunakan adalah bentuk tes menulis yaitu dilakukan tes awal (pretes) dan tes akhir (postes). Pretes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis pengalaman pribadi tanpa menggunakan teknik Alfa, sedangkan postes dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis pengalaman pribadi dengan menggunakan teknik Alfa.
3) Uji Coba
Teknik uji coba penulis gunakan mengujicobakan silabus dan model pembelajaran menulis pengalaman pribadi dengan menggunakan teknik Alfa, uji coba ini penulis lakukan di kelas VII SMP Adapun data yang diharapkan terkumpul melalui teknik adalah terdeskripsikannya kegiatan belajar mengajar (KBM) menulis Pengalaman yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
1.10.2 Teknik Pengolahan Data
Untuk menunjang metode dalam penelitian ini, maka diperlukan suatu teknik penelitian yang diharapkan dapat mengungkap masalah dari data dan fakta yang terkumpul.
Dalam setiap penelitian di samping penggunaan metode yang tepat, diperlukan juga kemampuan memilih dan menyusun teknik dan alat pengumpul data yang relevan. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap objektivitas hasil penelitian, sehingga memungkinkan dicapainya pemecahan masalah secara valid, normal, dan homogen.
Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah derigan memberikan tes. Pemberian tes dilakukan kepada siswa sebagai subjek tertes untuk mendapatkan data linguistik berupa karangan. Jadi, tes yang dilakukan dalam penelitian in adalah tes menulis pengalaman pribadi dengan menggunakan teknik Alfa.
Data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis berdasarkan aspek-aspek penilaian. Analisis ini dilakukan dengan cara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan skala penilaian. Penggunaan skala penilaian ini dilakukan untuk menghindari subjektivitas penilaian yang mungkin terjadi.
Hasil analisis akan diolah kembali dengan menggunakan rumus statistik. Data yang diolah adalah selisih antara skor prates dan pascates dengan menggunakan langkah-langkah berikut ini:
a) Mencari mean x (Mx) dan mean y (My)
b) Menghitung standar deviasi kuadrat (SD2x) dan (SD2y)
c) Menghitung kuadrat standar kesalahan min (SD2Mx) dan (SD2My)
d) Menghitung kesalahan perbedaan min (SDbM)
e) Mencari perbedaan minimal dua variabel yang dibandingkan (t)
f) Mencari derajat kebebasan (db)
g) memilih nilai tabel dengan taraf signiflkansi 0,1% atau taraf kepercayaan 99%
h) menguji signifikan koefisien t tabel dengan ketentuan berikut:
1) jika t hitung < t tabel, maka hipotesis nol diterima atau hipotesis kerja ditolak
2) jika t hitung > t tabel, maka hipotesis nol ditolak atau hipotesis kerja diterima.
1.11 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang penulis persiapkan dan gunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Silabus dan sistem penilaian
2) Model pembelajaran menulis pengalaman pribadi
3) Alat tes penelitian berupa tes mengarang. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memindahkan kesan, hasil pengalaman, dan perasaannya ke dalam bentuk tulisan. Alat tes ini digunakan sebelum dan sesudah pembelajaran pada kelas yang sedang diuji. Kriteria penilaiannya adalah dengan menggunakan skala 1 -5 untuk masing-masing katagori. Katagori yang digunakan adalah katagori penilaian karangan dari D. Juliana (2005 ).
4) Lembar penilaian silabus dan rencana pembelajaran menulis pengalaman pribadi dengan teknik Alfa.
5) Lembar penilaian pelaksanaan kegiatan pembelajaran menulis pengalaman pribadi dengan teknik Alfa.
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti, dkk. (1988). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Arikunto, Suharsimi. (1999). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Dahlan, M.D. (1990). Model-Model Mengajar. Bandung: CV Diponegoro.
DePotter, Bobbi. (2000). Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.
Buzan, Toni (2000). The Mind Map Book.Kiat-kiat untuk Menggerakan Otak Kanan dan Otak Kiri secara Sinergis: Bandung:Kaifa.
Hernowo,(2001).Mengikat Makna: Bandung:Kaifa.
Hidayat, Kosadi, dkk (1995) Perencanaan Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung : Binacipta
Merrit, Stephanie. (2003). Simfoni Otak:39 Aktivitas Musikyang Merangsang IQ, EQ, SQ, untuk Membangkitkan Kreativitas dan Imajinasi. Bandung: Kaifa.
Nurleli. (1990). Statistik. Bandung: Ganeca Exact.
Nurhayati (200!) Model Pembelajaran Menulis Feature. Bandung
Singarimbun, Masri. (1989). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
Parera, Daniel (1982). Menulis Tertib dan Sistematis. Jakarta: Erlangga.
Sudjana. (2000). Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production.
Sudjana. (1991). Statistik. Bandung: Tarsito.
Surakhmad, Winarno (1994). Pengantar Penelitian Penelitian Ilmiah. Dasar Metode Teknik. Bandung: Tarsito
Siegel, Sidney. (1994). Statistik Nonparametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PT Gramedia.
Tarigan, H.G. (1986). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa. Mulyana. E.(2002 ) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Konsep, Karateristik dan
Implementasi: Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Rusyana, Yus. (1984). Bahasa dan Sastra dalam Pendidikan. Bandung:Dipenogoro
Rusyana, Yus. (2002). Pembelajaran Bahasa dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.W[aka\ah Seminar
Surakhmad, Winarno (\994).Pengantar Penelitian-Penelitian Ilmiah, Dasar Metode:.Bandung;Tarsito.
Depdiknas. (2003). Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum. Jakarta:
Depdiknas. (2003). Pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum. Jakarta:
Depdiknas. (2004). Pengembangan Kurikulum. Jakarta:
Bagi yang ingin mendapat download skripsi lengkap dengan isinya dari mulai Bab I sampai Bab V dan disertai dengan lampiran, proposal, abstrak, daftar isi dan daftar pustaka
silahkan sms ke: 022 95910535 atau kirim email
ke: ayurostikathea@yahoo.co.id
0 comments:
Post a Comment