Gemerincing lonceng dalam balutan wangi dupa
Memecah roti dalam kekhusukan dinding tua
Teralirkan darah dalam cawan anggur
Terpaku dalam derita bertetes peluh bercampur darah
Untuk satu kebebasan dari maut hidup manusia
Walau kini terpecah dua
Namun tetap satu makna,satu rasa,satu asa
Menengadah ke cakrawala
Dalam lantunan hymne dan pengosongan jiwa
Berdiam diri dalam kekarnya beringin tua
Mencari kedamaian, menembus nirwana
Sembah sujud dalam wangian kembang beragam
Alam dalam satu sembah
Manusia dalam satu rencana
Dan panutan dalam banyak rupa
Menuju satu harmoni dalam keselarasan semua umat manusia
Satu dalam banyaknya warna
Taat dalam semesta tunggal kuasa
Tiada Tuhan selain Allah
Dalam ketaatan berwaktu lima
Pencipta dalam banyak nama
Kuasa dalam banyak sosok panutan mulia
Sujud sembah mencapai sorga
Dalam beragam dupa dan wangian senja
Inilah NEGERI ENAM MENARA
Dalam satu wadah pijakan tanah
Berbalut birunya samudera
Jika mereka mengatakan lima,bagiku enam adalah sempurna
Selaras bergandengan dalam pelukan mesra
Menangis, dan tertawa
Dalam haru dan riang canda
Inilah NEGERI ENAM MENARA
Dalam balutan semerah darah
Dan seputih salju
Tercengkram dalam cakar kokoh bermerah pita
Terbentang dari utara sampai selatan
Dari barat sampai ke timur
Berkilaunya negeri zamrud katulistiwa
Jika keindahan itu pergi oleh angkara murka
Untuk apa menjadi negeri enam menara?
Bagiku biarlah bukan bagimu
Asal rapat genggaman tangan tak terlepas dalam tipu daya
Dan biarkan intaian kedengkian pupus sirna
Oleh rasa dalam ungkapan jiwa manusia
Yang terikat dalam rantai beranyam sutra
Lembut berbaur dalam langit biru
Indahnya NEGERI ENAM MENARA
Jika semua merasa hangat dalam pelukan mesra
Berdiri dalam satu degup barisan
Bukan manusia melawan manusia
Bukan kitab melawan kitab
Bukan aku melawan kamu
Tapi kebaikan melawan keburukan
Dan kebenaran melawan semua ketidakbenaran
Biarkan kejujuran berperisai akhlak
Sehingga semua untuk satu, dan satu untuk semua
Indahnya NEGERI ENAM MENARA…….
Maret 3rd-2012
0 comments:
Post a Comment